Pages

Tuesday, December 4, 2012

7 Persiapan Studi ke LN

7 Hal yang Wajib Dipersiapkan untuk Melanjutkan Studi ke Luar Negeri

OPINI | 15 June 2012 | 21:17 Dibaca: 350   Komentar: 4   2 bermanfaat
Sekolah di luar negeri, terutama negara-negara berkembang yang diyakini kualitas pendidikannya lebih baik dari Indonesia, adalah impian banyak orang. Pasalnya, berbagai manfaat banyak didapatkan, dari pengalaman baru, kemampuan akademis yang lebih baik, lingkungan dan bahasa yang baru, hingga kesempatan berwisata yang beda dengan di negeri sendiri.
Kuliah di Nancy, Lorraine, Prancis adalah pengalaman pertama saya menjajaki negeri selain Indonesia. Berkat program Beasiswa Unggulan yang dilaksanakan oleh Kementrian Pendidikan Nasional, saya punya kesempatan untuk memperoleh degree Master of Science dari Prancis dan juga dari Indonesia. Ya, sama dengan namanya Double-Degree, beasiswa menawarkan pendidikan master 1 tahun pertama di Indonesia dan 1 tahun berikutnya di Prancis.
Sebagai pengalaman, saya ingin bagikan setidaknya ada 7 tujuh poin yang perlu dan wajib kita persiapkan sebelum melanjutkan studi di luar negeri. Ketujuh poin ini saya rangkum tidak hanya dapat diaplikasikan di Prancis saja, tapi juga secara umum di berbagai universitas internasional.
  1. Curricullum Vitae. Format penulisan CV sendiri berbeda-beda menurut negara tujuan Anda.  Sebagai contoh untuk negara bagian Eropa menerima CV dengan format The European CV Format. Tidak usah ragu, format seperti ini mudah di dapatkan di media pencarian on line

  2. Letter of Motivation. Berkas ini hampir sama dengan surat lamaran, berisikan permohonan pendaftaran dan juga sedikit penjelasan mengenai visi dan misi Anda melanjutkan studi ke universitas tersebut, alasan memilih universitas itu dan juga capability Anda terkait dengan jurusan yang Anda lamar.

  3. Sinopsis penelitian. Untuk melanjutkan studi ke jenjang master atau doctoral, diperlukan rancangan penelitian yang akan dilakukan nantinya jika diterima. Dengan demikian, universitas akan dengan mudah mempertimbangkan Anda termasuk menempatkan profesor yang pas untuk membimbing Anda nantinya. Perlu diingat, untuk negara-negara bagian Eropa, mereka akan lebih tertarik jika Anda menuliskan sinopsis penelitian Anda dalam bahasa negara mereka.

  4. Pasfoto  terbaru dan berwarna. Jangan anggap remeh dengan yang satu ini. Cetaklah sebanyak mungkin sebelum berangkat, karena di luar negeri, mencetak foto tidak semudah dan semurah di Indonesia. Yang satu ini akan banyak Anda butuhkan di awal memasuki negeri asing itu, dan saat itu, Anda tidak akan punya banyak waktu untuk mencari tau dimana dan bagaimana mencetak foto di sana. Saya menganjurkan menggunakan background putih bersih dengan fokus pada area wajah (70%), karena sesuai dengan persyaratan pembuatan paspor dan visa. Dengan demikian, Anda tidak perlu kerja dua kali. Untuk negara bagian Eropa, ukuran pasfoto yang umum adalah (3,5 x 4,5) cm

  5. Scan Sertifikat TOEFL/TOEIC. Sekalipun negara-negara Eropa cenderung mensyaratkan kemampuan bahasa negara mereka, sertifikat TOEFL/TOEIC ini akan menunjukkan capability Anda dalam berbahasa, yang artinya “setidaknya Anda akan bisa hidup di luar negeri”.

  6. Scan asli/fotocopy (legalisir) Akta Kelahiran, Ijasah SMA, Ijasah S1/S2, Transkip Nilai S1/S2. Beberapa universitas juga meminta juga terjemahannya ke dalam bahasa mereka. Jika demikian, Anda butuh bantuan penerjemah tersumpah.

  7. Scan asli Sertifikat-Sertifikat Prestasi yang pernah diraih. Ini akan jadi nilai lebih di mata universitas. Yang satu ini tidak perlu diterjemahkan, tapi pilihlah sertifikat prestasi yang menunjang sesuai bidang studi yang akan Anda tempati.
Saya ingin menambahkan poin Formulir Pendaftaran ke universitas yang bersangkutan, yang sudah dilengkapi dan ditandatangani. Biasanya formulir ini dapat diakses langsung secara online di wabsite universitas dan tersimpan dalam account Anda. Karena itu, sebelum melamar, kenallah universitas yang akan Anda tuju, serta jangan lupa registrasi untuk meninggalkan jejak serius bagi mereka.
Satu lagi saran ampuh untuk melanjutkan perkuliahan ke luar negeri adalah;  Letter of Acceptence alias LoA. LoA memegang otoritas besar untuk kepastian Anda diterima atau tidak. Bisa dikatakan, jika LoA telah di tangan Anda, maka Anda sudah pasti diterima. Untuk ini, hubungilah dosen/professor yang ingin Anda jadikan pembimbing studi. Memang mendapatkan email mereka tidaklah mudah. Tidak ada salahnya mendapatkannya dari membangun relasi dengan PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) di universitas yang bersangkutan.
Jika memang LoA belum di tangan, tidak masalah. Kirimkan saja semua berkas tersebut (no.1-7) melalui email ke alamat email direktur universitas. Tenang saja, mereka akan proses, meski memang ini akan lebih lama dibandingkan jika Anda hubungi dosen/profesornya langsung.
Terakhir, jangan lupa persiapkan bahasa. Bahasa Inggris tidak cukup untuk mau lanjut kuliah ke negara-negara bagian Eropa. Seperti misalnya di Prancis, kehidupan di luar lingkungan akademis tetap menggunakan bahasa setempat (français). Bahkan di lingkungan akademis, masih banyak juga yang tidak begitu lancar berbahasa Inggris, di samping juga prononciation yang cenderung berbeda dan sulit dipahami.
Selamat mencoba untuk teman-teman yang ingin kuliah di luar negeri.
Good luck! Bon chance!
( Vera Junita Sitanggang )

No comments:

Post a Comment