Pages

Wednesday, January 23, 2013

Sumber Yahoo: Konsumsi tanaman Herbal untuk Perbesar Payudara


Memiliki payudara yang besar memang impian setiap wanita. Meski kebanyakan wanita memilih untuk operasi, ada banyak juga yang beralih ke konsumsi makanan sehat untuk meningkatkan ukuran payudara.
fenugreek 3
Kacang merah, produk susu, kacang polong split, peterseli, wortel, bawang, mentimun, buah, asparagus, selada dan kacang-kacangan adalah beberapa makanan yang dapat meningkatkan ukuran payudara secara alami.
Makanan yang kaya mangan dan bromin, seperti jahe, bawang putih, udang, beras merah, pir dan almond, juga makanan yang sehat untuk payudara. Selain makanan, ada beberapa tanaman herbal yang bisa meningkatkan ukuran payudara.
Fenugreek misalnya, adalah salah satu ramuan terbaik untuk meningkatkan ukuran payudara secara alami. Pada zaman kuno, wanita-wanita di Mesir dan Turki biasa memijat payudara mereka dengan pasta yang terbuat dari biji fenugreek.
Benih-benih fenugreek mengandung diosgenin, suatu senyawa kimia seperti steroid yang berbentuk sintetis dari estrogen (hormon seks wanita). Kurangnya estrogen dan progesteron (hormon seks pria) pada wanita menyebabkan payudara yang kecil.
Inilah obat herbal alami dan efektif yang Anda bisa coba sendiri, seperti dikutip Boldsky.com:
1. Fenugreek
Fenugreek dapat meningkatkan ukuran payudara dan memperbesar dengan diosgenin. Rendam benih fenugreek semalaman dan gunakan benih tersebut untuk memijat payudara demi mendapatkan payudara yang besar dan alami.
2. Fennel (Adas)
Tanaman ini memiliki anethole, dianethole dan photoanethole, senyawa yang meningkatkan estrogen dalam tubuh. Fennel atau Adas ini juga memiliki phytoestrogen, senyawa mirip dengan estrogen yang menstimulasi pertumbuhan payudara dan meningkatkan produksi susu untuk ibu menyusui.
3. Blessed Thistle
Tanaman ini meningkatkan aliran darah ke jaringan payudara. Ini juga merangsang sistem reproduksi wanita dan membantu pencernaan.
4. Star Anise (Bunga Lawang/Pekak)
Herbal ini sering dibuat teh untuk menurunkan berat badan. Ramuan herbal yang berasal dari China ini juga dapat meningkatkan ukuran payudara Anda secara alami. Bunga lawang ini memiliki estrogen yang mempengaruhi senyawa di dalamnya.
5. Licorice (Akar Manis)
Licorice mengandung anethole, dianethole dan photoanethole. Senyawa ini meningkatkan hormon estrogen dan prolaktin.
6. Wild Yam (Umbi Uwih)
Ramuan lain yang populer yang digunakan sebagai tonik untuk pembesaran payudara alami. Tambahkan ramuan herbal ini dalam teh Anda untuk mendapatkan payudara berisi dan lebih besar.
7. Pueraria Mirifica (Kwao Krua Putih)
Ini adalah salah satu bahan yang paling efektif ditemukan di banyak krim pembesaran payudara, seperti pada lotion maupun pil.
8. Dong Quai (Tang Kuei)
Tanaman yang bisa merangsang produksi fitoestrogen dan pertumbuhan jaringan baru pada payudara. Dong Quai juga bersifat menenangkan diri akibat perubahan mood.
9. Saw Palmetto
Tanaman herbal ini juga dikenal sebagai ramuan untuk penyakit prostat pada pria. Kandungan palmetto digunakan sebagai obat alami untuk penyakit payudara. (jay)

Tuesday, December 4, 2012

7 Persiapan Studi ke LN

7 Hal yang Wajib Dipersiapkan untuk Melanjutkan Studi ke Luar Negeri

OPINI | 15 June 2012 | 21:17 Dibaca: 350   Komentar: 4   2 bermanfaat
Sekolah di luar negeri, terutama negara-negara berkembang yang diyakini kualitas pendidikannya lebih baik dari Indonesia, adalah impian banyak orang. Pasalnya, berbagai manfaat banyak didapatkan, dari pengalaman baru, kemampuan akademis yang lebih baik, lingkungan dan bahasa yang baru, hingga kesempatan berwisata yang beda dengan di negeri sendiri.
Kuliah di Nancy, Lorraine, Prancis adalah pengalaman pertama saya menjajaki negeri selain Indonesia. Berkat program Beasiswa Unggulan yang dilaksanakan oleh Kementrian Pendidikan Nasional, saya punya kesempatan untuk memperoleh degree Master of Science dari Prancis dan juga dari Indonesia. Ya, sama dengan namanya Double-Degree, beasiswa menawarkan pendidikan master 1 tahun pertama di Indonesia dan 1 tahun berikutnya di Prancis.
Sebagai pengalaman, saya ingin bagikan setidaknya ada 7 tujuh poin yang perlu dan wajib kita persiapkan sebelum melanjutkan studi di luar negeri. Ketujuh poin ini saya rangkum tidak hanya dapat diaplikasikan di Prancis saja, tapi juga secara umum di berbagai universitas internasional.
  1. Curricullum Vitae. Format penulisan CV sendiri berbeda-beda menurut negara tujuan Anda.  Sebagai contoh untuk negara bagian Eropa menerima CV dengan format The European CV Format. Tidak usah ragu, format seperti ini mudah di dapatkan di media pencarian on line

  2. Letter of Motivation. Berkas ini hampir sama dengan surat lamaran, berisikan permohonan pendaftaran dan juga sedikit penjelasan mengenai visi dan misi Anda melanjutkan studi ke universitas tersebut, alasan memilih universitas itu dan juga capability Anda terkait dengan jurusan yang Anda lamar.

  3. Sinopsis penelitian. Untuk melanjutkan studi ke jenjang master atau doctoral, diperlukan rancangan penelitian yang akan dilakukan nantinya jika diterima. Dengan demikian, universitas akan dengan mudah mempertimbangkan Anda termasuk menempatkan profesor yang pas untuk membimbing Anda nantinya. Perlu diingat, untuk negara-negara bagian Eropa, mereka akan lebih tertarik jika Anda menuliskan sinopsis penelitian Anda dalam bahasa negara mereka.

  4. Pasfoto  terbaru dan berwarna. Jangan anggap remeh dengan yang satu ini. Cetaklah sebanyak mungkin sebelum berangkat, karena di luar negeri, mencetak foto tidak semudah dan semurah di Indonesia. Yang satu ini akan banyak Anda butuhkan di awal memasuki negeri asing itu, dan saat itu, Anda tidak akan punya banyak waktu untuk mencari tau dimana dan bagaimana mencetak foto di sana. Saya menganjurkan menggunakan background putih bersih dengan fokus pada area wajah (70%), karena sesuai dengan persyaratan pembuatan paspor dan visa. Dengan demikian, Anda tidak perlu kerja dua kali. Untuk negara bagian Eropa, ukuran pasfoto yang umum adalah (3,5 x 4,5) cm

  5. Scan Sertifikat TOEFL/TOEIC. Sekalipun negara-negara Eropa cenderung mensyaratkan kemampuan bahasa negara mereka, sertifikat TOEFL/TOEIC ini akan menunjukkan capability Anda dalam berbahasa, yang artinya “setidaknya Anda akan bisa hidup di luar negeri”.

  6. Scan asli/fotocopy (legalisir) Akta Kelahiran, Ijasah SMA, Ijasah S1/S2, Transkip Nilai S1/S2. Beberapa universitas juga meminta juga terjemahannya ke dalam bahasa mereka. Jika demikian, Anda butuh bantuan penerjemah tersumpah.

  7. Scan asli Sertifikat-Sertifikat Prestasi yang pernah diraih. Ini akan jadi nilai lebih di mata universitas. Yang satu ini tidak perlu diterjemahkan, tapi pilihlah sertifikat prestasi yang menunjang sesuai bidang studi yang akan Anda tempati.
Saya ingin menambahkan poin Formulir Pendaftaran ke universitas yang bersangkutan, yang sudah dilengkapi dan ditandatangani. Biasanya formulir ini dapat diakses langsung secara online di wabsite universitas dan tersimpan dalam account Anda. Karena itu, sebelum melamar, kenallah universitas yang akan Anda tuju, serta jangan lupa registrasi untuk meninggalkan jejak serius bagi mereka.
Satu lagi saran ampuh untuk melanjutkan perkuliahan ke luar negeri adalah;  Letter of Acceptence alias LoA. LoA memegang otoritas besar untuk kepastian Anda diterima atau tidak. Bisa dikatakan, jika LoA telah di tangan Anda, maka Anda sudah pasti diterima. Untuk ini, hubungilah dosen/professor yang ingin Anda jadikan pembimbing studi. Memang mendapatkan email mereka tidaklah mudah. Tidak ada salahnya mendapatkannya dari membangun relasi dengan PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) di universitas yang bersangkutan.
Jika memang LoA belum di tangan, tidak masalah. Kirimkan saja semua berkas tersebut (no.1-7) melalui email ke alamat email direktur universitas. Tenang saja, mereka akan proses, meski memang ini akan lebih lama dibandingkan jika Anda hubungi dosen/profesornya langsung.
Terakhir, jangan lupa persiapkan bahasa. Bahasa Inggris tidak cukup untuk mau lanjut kuliah ke negara-negara bagian Eropa. Seperti misalnya di Prancis, kehidupan di luar lingkungan akademis tetap menggunakan bahasa setempat (français). Bahkan di lingkungan akademis, masih banyak juga yang tidak begitu lancar berbahasa Inggris, di samping juga prononciation yang cenderung berbeda dan sulit dipahami.
Selamat mencoba untuk teman-teman yang ingin kuliah di luar negeri.
Good luck! Bon chance!
( Vera Junita Sitanggang )

Cheklist Persiapan Traveling (Franciscus Chandra Pawitra)

Yang perlu dipersiapkan (Checklist) untuk trip keluar negeri
Saya tidak tahu apakah sharing tentang checklist things yang harus dipersiapkan ketika kita akan bepergian keluar negeri ini akan berguna atau tidak. Tetapi bagi saya, yang sangat tergantung akan checklist (daripada harus mengingat), berasa sangat penting dan sangat membantu saya untuk packing dan merasa tenteram selama perjalanan. Kadang2 ada beberapa hal yang sangat sepele, tetapi ketika kita membutuhkannya dan ada.. sesuatu yang sepele itu – bisa dikatakan – telah menyelamatkan hari saya.
Bagi saya yang sebagian besar perjalanan keluar negeri bukan untuk berlibur, tetapi bekerja, perasaan tenteram dan percaya diri sangat saya butuhkan. Saya tidak tahu yang akan saya temui di sana. Semakin semuanya well-planned, semakin baik bagi saya.
Saya di sini hanya akan mencantumkan beberapa list general saja, beberapa list yang khusus bagi anda tidak bisa saya cantumkan karena kebutuhan anda dan saya berbeda. Berikut beberapa things yang perlu anda bawa:
1. Passport dan Visa. Tentu saja dokumen ini mutlak apabila anda mau melakukan perjalanan keluar negeri. Untuk visa, memang tidak semua negara memerlukan visa, tapi passport wajib untuk selalu anda bawa.Untuk passport, saya suka memberi cover passport saya sehingga ada celah seperti dompet dimana saya bisa meletakkan sobekkan dokumen2 penting dalam perjalanan seperti kartu imigrasi, no bagasi saya dan lain-lain. Dokumen-dokumen itu biasanya saya segera pindah ke dalam tas saya begitu sampai ke hotel/tujuan supaya tidak hilang (apalagi kalau perjalanan anda dibiayai oleh kantor, anda harus memastikan dokumen-dokumen perjalanan anda aman sampai dilaporkan ke bagian GA kantor anda masing-masing).

2. NPWP. Sejak tahun 2011, tanpa menunjukkan NPWP anda sudah tidak perlu membayar biaya fiskal. Tetapi karena tas saya tidak berubah dari tahun 2007 sampai sekarang, NPWP saya masih saja ada di sana dan akan selalu saya bawa.

3. Tiket. Persiapkan tiket anda di dalam tas jinjing/ransel/tas lain yang anda selalu bawa ke kabin pesawat, supaya mudah untuk dikeluarkan waktu check-in di airport. Yang perlu ditunjukkan bersamaan dengan tiket waktu check-in adalah passport anda, airport tax dan (ini penting untuk anda perhatikan) kartu kredit yang dipakai untuk memesan tiket. Baca baik2 semua tulisan di dalam print out tiket anda apakah dicantumkan disana kartu kredit pemesan perlu di bawa atau tidak.
Saya mengalami kejadian di mana tiket dibooked oleh sekretaris kantor menggunakan kartu kredit CEO kantor saya. Waktu itu kami berombongan sama sekali tidak menyadari kalau di printout tiket terdapat tulisan yang menyatakan bahwa kartu kredit yang dipakai untuk membeli tiket harus ditunjukkan ke petugas counter tempat kami checkin, dan apabila kartu kredit tidak bisa ditunjukkan maka boarding pass tidak akan bisa dikeluarkan. Luar biasa ribet waktu itu karena kartu kredit CEO saya tidak kami bawa :)

4. SIM (Surat Ijin Mengemudi) Internasional. Tentu saja jika anda punya. Saya sendiri tidak punya walaupun sering mengemudi mobil sendiri di luar sana :)

5. Uang. Kebiasaan saya adalah dari membawa Rupiah, Mata Uang Negara Tujuan, USD (dolar amerika). Saya perlu rupiah untuk naik taxi dari rumah ke airport, membayar airport tax, dll. Mata uang negara tujuan sebaiknya memang sudah disiapkan sejak dari indonesia walaupun bisa juga anda tukarkan di airport negara tersebut. Biasanya untuk negara2 yang susah dicari mata uangnya di Indonesia (seperti MNT Mongolia) saya akan membawa USD dan ditukar di airport sana. USD selalu saya bawa karena diterima di semua airport ketika saya transit dan perlu membeli sesuatu.

6. ATM dan Kartu Kredit. 2 kartu yang sangat vital kegunaannya. Memang kita bisa membawa cash yang cukup, tetapi bisa jadi uang cash kita sangat kurang apabila tujuan kita adalah kota2 yang asyik buat belanja seperti Paris, Hongkong atau Singapore.

7. Dongle Internet Banking, misalnya Key BCA. Meskipun kita sedang di negara lain, kita tetap tidak bisa melupakan segala urusan rumah di negara sendiri. Mulai hal kecil seperti bayar arisan, listrik atau transfer ke rek. Istri/anak ketika mereka butuh tambahan duit. Internet bankin adalah solusi jitu dan praktis.

8. Buku Bacaan dan Permen. Light and inspiring book. Hindari permen penyebab batuk dan gemuk. Permen penyegar mulut juga sangat dianjurkan.

9. Foto Kopi KTP, KK, Surat Nikah, Akta Lahir. Saya selalu menyiapkan fotokopi dokumen-dokumen ini belajar dari pengalaman teman saya yang kehilangan paspornya ketika di Barcelona. Untuk pengurusan Surat pengganti paspor sementara (Surat Perjalanan Laksana Paspor) dibutuhkan copy dokumen-dokumen tersebut.

10. Kartu Nama. Sangat perlu apabila anda akan bertemu dengan kolega bisnis atau siapapun yang ingin berhubungan lebih lanjut dengan anda.

11. Print Out Konfirmasi Hotel, Invitation Letter, dll. Print out ini diberlukan ketika anda harus menghadapi seperti homeland security interview (waktu saya ke Amerika Serikat). Dengan menunjukkan semua dokumen pendukung ini, interview anda akan jadi lebih mudah tanpa pertanyaan yang sulit dan tentu saja lebih singkat.

12. Print Out Itinerary, jadwal meeting, peta/route menuju tempat2 penting dari hotel, dll. Ini memudahkan anda untuk memastikan jadwal perjalanan anda, apalagi jika harus ke banyak negara tujuan yang berbeda. Seperti misalnya ketika anda berlibur ke negara-negara Schengen, biasanya anda akan mengunjungi beberapa negara sekaligus (misalnya: Spanyol, Italy dan Perancis). Apabila ada hal-hal yang sangat time-sensitive, saya suka membuat alarm/reminder di calendar handphone saya supaya tidak lupa.

14. Ballpoint. Small thing yang sangat berguna. Mulai diperlukan untuk sekedar mengisi form custom di pesawat, menandai peta, mendaftar keanggotaan club hotel dan lain sebagainya. Pastikan tersedia dekat anda selalu.

15. Universal Converter (mudah2an namanya benar-benar Universal Converter). Adalah penyambung colokan listrik anda. Bagi anda yang sering melakukan perjalanan ke berbagai negara, Universal Converter ini sangat-sangat berguna untuk menyesuaikan colokan listrik untuk Laptop, Kamera atau Handphone anda. Yang saya miliki seperti di gambar di bawah. Saya dulu membelinya di Ace Hardware dan sampe sekarang saya bersyukur memiliki Universal Converter ini.

Di luar checklist di atas, biasanya saya juga menyiapkan peta subway, aplikasi kamus, aplikasi pencatat perjalanan (trip diary), path logger, GPS, kompas dan musik di smartphone saya, kamera pocket (meskipun saya punya kamera DSLR, tetapi kamera pocket sangat mudah dibawa dan lebih spontan/cepat). Saya juga menyimpan cuplikan testimoni tentang tempat, sarana transportasi, restoran dan lain sebagainya yang saya temukan di Internet di handphone saya.
Jangan juga lupakan vitamin lengkap dan obat-obatan. Di tempat baru anda memerlukan energi dan tantangan daya tahan tubuh yang lebih besar daripada di rumah. Saya sering punya masalah Maag, jadi obat Maag seperti Mylanta tablet (jadi tidak memerlukan sendok untuk meminumnya) pasti selalu saya bawa.
Selamat menikmati perjalanan anda.

Persiapan bekerja di LN


VIVAnews - Apa saja yang harus dipersiapkan seorang calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI)  jika hendak berangkat bekerja ke luar negeri? Berikut adalah dialog  Dita Indah Sari, Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, dengan Iroh Baroroh, warga Sumedang, Jawa Barat, pada September 2012 lalu. Iroh berniat bekerja di luar negeri, tetapi bingung apa yang harus dipersiapkan, dan bagaimana caranya. Ikuti penjelasan Dita berikut ini:
Iroh: Di kampung, saya tidak punya pekerjaan. Saya ingin bekerja ke luar negeri. Saya harus bertanya ke mana?
Dita: Teteh Iroh, datang saja ke Dinas Tenaga Kerja atau ke kantor BP2TKI terdekat. Teteh minta penjelasan petugas Dinas untuk menerangkan sejelas-jelasnya mengenai persiapan menjadi TKI.  Atau Teteh bisa menelepon Hotline Kementerian Tenaga Kerja Jakarta 021 52902045, atau Kantor BNP2TKI 021-7981277.
Saya hanya lulusan SD, dan umur saya 16 tahun. Apakah bisa bekerja di luar negeri?
Umur 16 tahun belum boleh kerja ke luar negeri. Menurut Undang-Undang, usia paling muda untuk menjadi TKI PLRT (Penata Laksana Rumah Tangga) adalah 21 tahun. Bahkan untuk penempatan di Singapura, minimal usia 23 tahun. Jadi, Teteh jangan berangkat dulu ya. Kalau untuk pendidikan, tidak masalah kok lulus SD. Tapi, kalau masih bisa sekolah lagi, lebih baik Teteh melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Atau bisa dengan program Kejar Paket B. Gratis kok.
Apa artinya “Jangan berangkat sebelum siap” ?
“Jangan berangkat sebelum siap”,  artinya TKI tidak boleh berangkat sebelum seluruh persyaratan dilengkapi. TKI baru boleh berangkat  jika sudah siap fisik, siap dokumen, dan siap kemampuan.

Kalau begitu apa aja sih yang harus kita siapkan?
Yang harus disiapkan banyak, Teh. Untuk dokumen atau surat-surat, TKI harus punya:
1.       KTP, ijazah terakhir, akte kelahiran atau surat keterangan kenal lahir.
2.       Salinan akta/buku nikah bagi yang telah menikah.
3.       Surat keterangan izin suami atau istri, izin orang tua, atau izin wali.
4.       Sertifikat kompetensi/kemampuan kerja.
5.       Surat keterangan sehat fisik maupun psikologis.
6.       Paspor.
7.       Visa kerja.
8.       Perjanjian penempatan kerja.
9.      Perjanjian kerja.
10.    Asuransi TKI.
11.    Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN).
Jangan mau dipalsukan ya, Teh. Untuk dapat sertifikat kompetensi, Teteh harus dilatih dulu selama 21 hari. Untuk cek kesehatan harus ada tes darah dan urine. Jangan mau kalau hanya ditensi darah saja. Kelengkapan dokumen itu juga penting sekali. Perhatikan hal berikut, Teh:
•         Apabila dokumen Calon TKI belum lengkap, tundalah keberangkatan! Ketidaklengkapan dokumen akan menyulitkan Calon TKI pada saat pemeriksaan kelengkapan dokumen di negara tujuan (Pemeriksaan imigrasi di Airport/Perbatasan Negara, Pemeriksaan oleh Polisi Negara setempat). Calon TKI juga terancam dipulangkan kembali (deportasi) ke Indonesia.
•         Apabila dokumen Calon TKI tidak lengkap, maka hak-hak Calon TKI sebagai pekerja di luar negeri akan berkurang.
•         Jadi, pastikan Calon TKI memegang dokumen asli, minimal fotokopi dari dokumen tersebut, dan pastikan dokumen tersebut bersama Calon TKI/mudah didapatkan saat dibutuhkan.
Apa akibatnya kalau persiapan kita kurang?
Kalau persiapannya kurang, bisa gawat, Teh. Kalau cek kesehatan tidak teliti, Teteh bisa jatuh sakit di sana, mungkin saja ternyata ada sakit bawaan yang tidak ketahuan. Kalau Teteh tidak dilatih, pasti kerjanya tidak bagus. Majikan juga akan ngomel-ngomel karena merasa udah bayar mahal tapi kok PLRT-nya nggak sesuai harapan. Kasihan kan si Teteh kalau dimarah-marahin di sana.

Bagaimana memilih “PT” (Maksudnya perusahaan Penyedia Jasa Tenaga Kerja. Para buruh migran biasa menyebutnya sebagai “PT”--red) yang baik dan benar? Saya takut dibohongi nih.
Memilih PT yang benar itu penting, caranya :
1.       PT tersebut terdaftar di kantor dinas tenaga kerja setempat.
2.       Jika tidak tercantum dalam daftar di kantor dinas, maka tanyakan langsung tentang status izin PT yang dituju kepada petugas dinas.
3.       Perusahaan Penyedia Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) itu harus memiliki penampungan Calon TKI yang layak.
4.       PPTKIS itu memberikan informasi lengkap tentang kesiapan berangkat bekerja di luar negeri.
5.        Jangan menandatangani atau memberi uang jika Teteh belum yakin tentang status resmi PT tersebut.
6.       Carilah informasi dan pendapat dari beberapa rekan tentang perusahaan yang telah memiliki reputasi baik.
7.       Harus ada kontrak kerja yang bisa dibaca dan dimengerti oleh TKI, mencantumkan nama dan alamat majikan, jabatan dan jenis pekerjaan TKI, hak dan kewajiban kedua pihak, kondisi dan syarat kerja, jangka waktu perpanjangan kerja.
Berapa ongkosnya menjadi TKI?
Biayanya berbeda-beda, tergantung negara tujuan :
•         Malaysia : TKI membayar Rp 5.040.000.
•         Singapura : TKI membayar 12.647.000 untuk yang tinggal di Pulau Jawa, dan 13. 788.000 yang di luar Pulau Jawa.
•         Korea Selatan : TKI membayar Rp 3.400.000 ditambah biaya tiket USD 552.
•         Untuk Arab Saudi : seluruhnya ditanggung majikan.
Jadi begitu begitu ya, Teh Iroh. Semoga sukses ya. Sekali lagi, kalau memang belum siap, jangan berangkat. Pemerintah, khususnya Kemenakertrans, selalu berupaya melindungi Teteh dan kawan-kawan agar selamat bekerja di luar negeri, dan selamat pula waktu kembali ke tengah keluarga. (WEBTORIAL)


Web cari kerja di LN

http://tki.web.id/

Monday, December 3, 2012

Tulisan Sysilia : INDIA

http://sysilia.multiply.com/tag/india
Blog EntriDec 31, '11 3:31 AM
untuk semuanya
Part 3
Dari stasiun naek taksi ke Ashreen di Cowie lane, daerah Sudder Street. Tadinya gue udah booking di Sunflower tapi lebih mahal dan jauh dari pusat keramaian. Di Ashreen belum ada kamar kosong, jadi gue harus nunggu. Nunggu sekitar 2 jam, akhirnya dapet kamar. Bukan kamar yang paling murah sih. Kata Linda, makan tuh solo traveling :p
Dannnnn gue pun mulai panik duit habis haha,sms nyokap minta spy nanyain BCA apakah gue bisa tarik tunai pake kartu kredit. Ehhh nyokap malah bikin tambah panik. Kata dia gue baru bisa ngambil duit di atm hari selasa (pas itu hari minggu). Dan gue harus bayar hostel hari itu juga. Ternyata, bisa narik atm. Nyari-nyari atm di new market, deket hostel.nyoba 3 kali, baru bisa. Untung ada bapak2 yang ngajarin. Hari itu ga ada rencana apa2. Cuma mo keliling di sekitaran hostel aja. Banyak toko2 dan akhirnya nemu toko buku. Nawar lonely planet India dan trekking in Indian Himalaya ehhhh diomelin ma yang jualannya. Rese! Udah gue ga mo beli masih aja dipanggil2. Ketemu toko buku Oxford. Hampir kalap!!ga terlalu gede sih tokonya, ga seperti yang gue bayangin dan ga seperti Gramedia matraman. Tapi nyaman, ditambah mereka nyetel lagu Natal. Betah deh lama-lama di sana. Beli 4 ensiklopedi untuk Vanya + Ken, kartu pos, buku buat Cilot (yang akhirnya dikasi ke tmn gue ma dia, ga lagi2 gue beliin dia oleh2 -_- ) , beli Garfield buat Linda. Gue suka banget toko iniiiiii!!
Balik ke hostel dan nonton tv cable. Yes, gue cuma mo males-malesan aja. Enaknya jalan sendiri, gue ga harus mikirin temen ngetrip gue, apakah mereka masih mo jalan lagi. Tapi ada juga ga enaknya :D
Besok paginya gue jalan jam 8. Rencana hari itu cuma mo ke rumah mother Teresa dan ke kantor pos. liat peta, tampaknya ga terlalu jauh. Ternyata gue jalan ke arah yang berlawanan selama 30 menit. Gue tanya2 orang, gue disuru naik taksi, kata mereka jauh. Tapi kan gue emang mo jalan kaki. Di jalan udah ada tanda Mother Teresa Sarani (Ternyata ini nama jalan!). Total gue jalan 1,5 jam baru sampe. Di jalan sempet nanya sama satpam dan polisi. Gue ga ngerti mereka ngomong apa, sambil geleng2 pala. Gue pun ikut ngangguk2. Lewatin pasar dan toko-toko sparepart. Di trotoar banyak banget orang mandi cuma pake cawat doang. Gue terpaksa melipir deh.
Akhirnyaaaaa, nemu gedungnya. Pas di depannya itu gue dengan tampang bingung mana pintu masuknya, ketemu sama ibu dari Australi. Dia bawa 2 keponakan dan sepasang anak kembarnya. Dia pun nanya sama gue di mana pintu masuknya. Gue bilang gue juga lagi nyari, jadi barengan aja. Monica mau ngenalin anak2 dan ponakannya untuk kerja sosial. Dan mereka mau!! Masuk ke dalem, ngobrol sama suster2nya, berdoa di makam dan liat-liat museumnya. Suster2 itu nyaranin kita untuk ke panti asuhan kalo mo liat2. Monica nanya kemungkinan anak2nya untuk kerja sosial mengingat mereka baru sekitar 10 taun dan ponakannya yang 16 dan 14 taun. Ada beberapa kemungkinan kerja sosial di sana: di panti asuhan, panti jompo ato rumah untuk orang-orang yang sakit seperti kusta. Karena takut anak-anak itu daya tahan tubuhnya lemah dan pas itu lagi ada virus juga, kita pun ke panti asuhan. Oh iya, sebelum ke panti asuhan, salah satu murid pertamanya mother Teresa ( Sister Gertrude) manggil anak2nya Monica! Jadilah kita ke atas untuk ketemu dia, padahal sebenernya itu bukan tempat umum. Ngobrol2 dan dikasi rosario.
Gue cerita ke Monica kalo teman gue batal dan gue pun jalan sendiri. Gue suka banget pas dia bilang : Good for you. well, don’t worry, you can do it! At least you have time to visit India. Rasanya pengen meluk Monica pas dia bilang gitu ke gue, bahkan sampe kita misah pun dia bilang, nice to meet you, you’ll be OK! Bless her! Ketemu dengan orang-orang seperti Monica ini yang bikin trip gue berkesan :D bukan ngunjungin museum ato monumen2. Entah kenapa gue malah pengen jalan kaki aja, nikmatin suasana Kolkata. Bahkan gue ga minat untuk ke Victoria Hall dan Museum India. Mungkin karena pas di Agra riweuh banget, ga bisa jalan kali dengan nyaman. Gue puas-puasin deh jalan kaki di Kolkata ini.
Pas di panti asuhan, kita sempet main sebentar dengan anak2 kecil. Agak sedih ngeliat mereka. Ada anak cewe yang minta dipeluk dan digendong, tapi ga bisa karena dia lagi duduk di tempat makan. Monica mau ngasi makan, kata susternya bole. Tapi gitu kita semua udah mo ngambil makanan anak2 itu, pengurus di sana ngelarang. Kata mereka kita belum daftar untuk jadi volunteer! Monica sebel banget. Kita cuma bole main2 aja, padahal habis makan anak2 itu tidur.
Gue balik lagi ke mother Teresa, duduk2 lagi, berdoa. Habisnya males juga balik lagi sorenya, kudu jalan 1,5 jam lagi :D jam 12 tutup. Gue balik ke hostel, mampir ke kantor pos untuk ngepos-in postcard buat Linda, Rina di Belanda dan Paul di UK. Sempet lewat Park Cemetery. Mampir. Gratis dan Spooky tentunya. Ada turis juga, alhasil gue ngintilin mereka. Ga nyaman ah, ga sampe 10 menit gue keluar lagi. Yang anehnya, mereka pada mati muda, sekitar 30-40an taun. Gue ga ngeliat yang umur 70an. Entah kenapa. Park Cemetery itu area pekuburan kuno, yang meninggal di sana rata2 taun 1700-an.
Dari sana, mampir lagi ke oxford :D beli buku lagi. Mampir hostel, tidur bentar. Sore-sore gue keliling. Eh ternyata banyak yang jualan sendal,gelang dan macem2. Jadilah gue beli gelang. Habis bingung mo beli apaan untuk oleh-oleh. Mungkin saking banyaknya gelang yang gue beli, si penjual ngasi gue chai. Mulai sedih lagi karena besoknya harus ninggalin India.
Besoknya rencananya mo ke Indian Museum, tapi yang ada gue jalan-jalan lagi tanpa arah, liat toko2 dan masuk ke gang2. Beli buku bekas buat gue dan beli kue yang akhirnya ga gue cicipin, gue kasi ke penjaga hotel yang ramah. Naik taksi dari hostel ke airport. 1 jam ngebut!!!! Kecepetan, nunggu bentar untuk check in. kita baru bole masuk ke kontek check in kalo udah waktunya. Satpamnya agak tengil. Mereka nanya di mana 2 temen gue yang lainnya (di tiket gue kan ada 3 nama). Ternyata tas di x-ray dulu dan dikasi stiker lolos x-ray. Trus baru ngantri kontek check in. Untung gue ga ngaret kebayang bakal telat kali karena staffnya kerjanya lambat banget!gemes. Dari kontek check in trus ke imigrasi. Heran yah, jelas2 visa gue VOA, masih ditanya juga. Lagi2 gue pengen jawab : menurut loe?? :D Habis itu naek, nunggu bentar baru bole ke boarding room. Masuk x-ray lagi. Kali ini dipisahin cewe dan cowo. Yang cewe dikasi semacem ruang ganti untuk dicek sama security kalo-kalo ada barang yang ga boleh kita bawa. Oh iya, hand carry wajib dipasang tag dari airline! Tag itu akan dicap pas kita masuk boarding room. Jadi kalo pas mo naek pesawat dan hand carry kita ga ada tagnya, kita bakal disuru balik lagi, entah didenda ato apalah. Ada ibu2 yang kena soalnya.  Pesawat dari Kuala Lumpur telat nyampe Kolkata, jadinya kita pun telat sekitar 1,5 jam.
Dan lagi2, gue ketemu dengan sekumpulan turis berisik! Sigh, mungkin udah cape dan bawaannya pengen tidur. Tau gitu gue nenggak antimo aja. Sampe KL buru2 ke imigrasi dan ke duty free beli coklat, habisin ringgit terakhir gue. Ga niat untuk beli makan ato minum . Yang gue butuhin cuma tidur cantik. Udah kebayang2 gelar sleeping bag. Sampe di KL sekitar jam 12-an, pesawat ke Jakarta jam 7 pagi. Nyari-nyari spot tidur, ternyata rame banget euy. Spot yang agak ketutup pun udah penuh, yang kesisa cuma yang bagian depan. Ada 1 orang dengan gaya cleo. First impression, gue pikir ini bule2 tengil seperti biasa :p males berbasa basi ato bae2. Gue taro tas, keluarin buku, siap2 tidur. Belum sampe bongkar sleeping bag eh dia nanya flight gue jam berapa. Akhirnya kenalan dan gue ngegeser deh. Selamat tinggal tidur cantik, alamat ga bakal tidur sampe jam 7! Ngobrol ngalor ngidul, sempet bengong juga. Dan dia pun nanya: do you have jokes? No. terus dia cerita, trus nanya lagi: do you have jokes? Nope. Dia cerita lagi. Ketiga kali dia nanya, gue kebelet pipis, gue pun ke wc ninggalin tas gue tanpa basa basi minta tolong dijagain. Terus pas balik,gue cerita tentang pengalaman gue di Taj dan di India. Dia pikir gue mo cerita lucu tadinya :D semua cerita lucu yang gue tau dalam bahasa Indonesia, males bener kudu nerjemahin lagi :p
Terus dia tidur bentar, gue males tidur, udah mo jam check in. Habis itu kita check in, gue drop tas di konter check in dan sama2 naik ke ruang tunggu. Dia nanya gue mo ngopi dulu ga. Kapan lagi ngopi sama si kasep. Gue iyain aja, toh ga ada kerjaan juga. Tapiiiii ternyata ringgit gue tinggal RM1!! Malu2in dah, pas di depan kasir gue bilang mo nuker duit dulu. Tp katanya duit dia cukup *sambil ngitung logaman ringgitnya. Si kasep ini tinggal di Chiang Mai, asli Irlandia. Dia cerita tentang keluarganya, dia pernah kerja di mana aja dan sekarang lagi off 2 bulan, tentang dia mo nyewa rumah di Chiang Mai dan apply visa 1 tahun biar ga perlu visa run lagi tiap bulan. Dan dia bilang gini : so you can come visit me if I rent a house and teach me how to cook Indonesian food! Astaga, kenapa cowo selalu mikir cewe itu bisa masak! Temen gue juga terheran2 kenapa gue ga bisa masak. Gue pun bilang kalo gue ga bisa masak :D Dasar emang orangnya ramah, dia bilang, oh mungkin loe sibuk kerja yah jadi ga sempet belajar masak :D Lah emang guenya aja males. Note to myself: learn cooking! Haha. Gue bilang gue cuma bisa masak mi instan. Akhirnya keluar dari coffee shop karena dia takut ketinggalan pesawat. Announcementnya juga agak kacrut, ga jelas. Duduk di depan gatenya,gate ke Jakarta dan Chiang Mai sama2 dibuka, trus pisah deh. Oh iye, pas nunggu, mungkin saking ga ada obrolan, dia nanya gue punya FB ga. Gue bilang punya dan gue akan add dia. Jadilah dia kasi emailnya :D  dia bilang, gue harap loe bisa baca tulisan gue. Untung bisa baca, jadi emailnya nyampe deh. Pas pisah dia bilang, nice to meet you! You have my email right! Berbunga-bunga deh jalan ke pesawat dan makin ga bisa tidur lagi.
Sekali lagi, gue bener2 ngerasa diberkatin, ngerasa beruntung karena selama ngetrip aman2 aja dan ketemu banyak orang bae. Agak ngeri juga untuk ke India sendiri lagi, India cukup membuat gue terkaget-kaget. Semua kendaraan saling klakson, nyalip dan ga ada yang mo ngalah. Waktu lo nyebrang ato jalan di pinggir pun akan diklakson! Dan kalo loe nyebrang, mobil ato kendaraan lain ga akan mengalah untuk ngasi lo nyebrang dengan tenang :) Tapi, Kolkata asik kok. Ga serame di Agra! Mungkin emang daerah Ta Ganj aja yang penuh nuh nuh.
Kalo ditanya apa gue akan ke India sendiri lagi, hmmm, ga tau :D

Sisil
Blog EntriDec 31, '11 2:39 AM
untuk semuanya
Part 2
Dan tentu saja, ga ada supir auto rickshaw yang jemput gue! Supir taksi bilang kalo kereta gue telat 3 jam, ga mungkin orang hotel jemput gue. Dan seperti biasa, dia nawarin taksi. Gue udah terlalu cape untuk nawar ato keluar nyari rickshaw. Kolkata-Agra: 1260 km, hampir sekitar 22 jam! Kudunya 19 jam. Akhirnya naik taksi ke Hotel Kamal. Check in. Si supir nawarin untuk trip 1-2 hari dan mahal!!!! Buat gue mahal. Tapi gue cape (lagi2) dan supir itu nyerocos tiada henti. Gue iyain tour 1 hari. Kita pun janjian jam 10 di depan hotel setelah gue balik dari Taj Mahal untuk keliling Agra. Ke kamar, mandi, setel weker dan tidur.
5.30 jalan ke West Gate deket tempat loket. Masih gelap, untungnya ga terlalu jauh. Gue nanya sama bule yang jalan pagi2, entah ngapain mereka jalan gelap2 gitu. Olah raga pagikah? Di loket udah pada ngantri. Loket dibagi 2, loket untuk turis dan cowo India dan loket khusus cewe India. Lama banget si petugas buka loketnya padahal antrian udah panjang. Kata Salim si supir taksi, loket dibuka jam 6.20. Bener dong!!!!! Bye sunrise! Habis dapet tiket, kita ngantri lagi untuk masuk melalui west gate. Ada south gate, west gate dan north gate. Yang paling deket dengan loket adalah west gate. Antrian untuk masuk ke west gate dibagi 3, cewe  India, cewe foreigner dan cowo India serta foreigner. Entah apa tujuannya. Ngantrinya pun lamaaa. Itu petugas-petugas kerjanya lambattttttttttt! Bener2 bye sunrise beneran deh kalo gitu. Pertama mereka cap tiket kita, lalu dibolongin, habis itu disuru nunggu. Gitu dikasi masuk, kita pun harus ngantri dicek tasnya. Hayah! Makanan ga bole dibawa, bolpen pun ga bole. Lupa apa aja.
Gitu masuk, gue langsung jalan buru2. Akhirnya liat Taj Mahal dan ga terlalu rame. Cuma nyebelinnya ada beberapa orang yang berusaha untuk nunjukin spot2 foto keren! Rese. Ada yang ngintilin mulu kaya pacet. Sampe2 ada ibu2 Cina bilang supaya gue ati2. Akhirnya gue bilang kalo gue mau sendirian. Sebenernya udah dari awal sih gue bilang gitu tapi emang dasar bebal. Trus gue pun berhasil jalan sendirian. Keliling2, masuk ke mausoleum tempat raja dan ratunya disemayamin. Tapi udah ga terlalu semangat lagi! Gitu keluar, ehhhh si orang itu nyamperin. Hayah. Akhirnya dengan niat mo temenan sama orang lokal, gue pun berusaha untuk ngilangin pikiran negatif, sedikitttttt. Orang itu pun ngajak gue untuk keliling Agra. Awal2 masih biasa aja. Walo gue masih ga nyaman. Tapi gue jadi bisa nongkrong di seberang Agra Fort sambil minum chai :D mungkin gara2 chai itu perut gue sakit sampe sekarang. Oh, terus si orang aneh itu tiap kali ngomong suka ngedipin mata!!!! Hiiiih! Gue kan nanya2 tentang sekolah yoga di India. Eh disangka gue minat yoga kali ya. Terus buntut2nya dia ngajak ngebir dan ngajarin yoga…. Di hotelnya! Yuck! Gue bilang ga mau. Karena gue masih pengen untuk liat sunset di Taj Mahal, gue pun bilang kalo gue mo masuk lagi SENDIRIAN. Dia nanya apakah gue ga nyaman ma dia. Pengen rasanya gue jawab pake bahasa Indonesia (lagi) : menurut loe??? Akhirnya gue berhasil kabur dan dia bilang mo nungguin di parkiran. Ternyata gue ga bisa masuk lagi.rese! tapi bagus juga sih, gue langsung buru2 ke hotel. Gue percaya sama karma dan gue rasa ini karma buruk gue karena ngebatalin janji sama Salim si supir taksi. Gue ke hotel, ngobrol di resepsionis bentar. Mereka pun laporan kalo ada supir yang nungguin gue sekitar 1 jam. Okey, great!
Gue masuk kamar, beberes, naek ke atap untuk liat Taj Mahal. Dan karena cape banget, gue pun tidur cepet. Gue mutusin untuk ga bakal keluar hotel besoknya, saking traumanya sama si orang aneh itu dan takut ketemu Salim. Entah mo ngeles apa lagi gue kalo besok ketemu. India ngajarin gue untuk berkata enggak kalo gue bener2 ga mau dan ga sreg tanpa harus ngerasa ga enak hati. Daripada gue iya dan ngibul dan akhirnya ngerugiin orang lain. Tidur nyenyak, bangun pagi untuk liat sunrise. Agak berkabut.
Resepsionis ngetok kamar gue dan ngasi tau kalo Salim nunggu di bawah. Gue emang belum bayar ongkos taksi :D karena dia bilang nanti aja sekalian sama ongkos tour. Gue ngeles dengan sejuta alesan lagi deh. Trus dia bilang gapapa kalo emang gue ga mau tour sama dia, dia  maksa. Dia malah minta maap soalnya udah ngebatalin janji hari ini sama gue, dia udah nerima turis lain. Gue pun cerita soal orang aneh itu. Salim nawarin gue untuk join sama turis Cina tapi jam 8 (pas itu udah hampir jam 8). Kita pun ke Shanti di sebelah Kamal untuk ketemu orang Cina itu. Lahhh, gue bisa ngobrol sama mereka, mereka ga bisa inggris. Au ah! Salim masih berbaek hati untuk nunggu gue beberes 10 menit. Akhirnya, jam 8.30 gue pun join dengan 2 turis Cina untuk ke Fatehpur Sikri, Baby Taj,Akbar’s Tomb. Lega banget rasanya join mereka. Gue ga perlu ngerasa salah lagi sama si Salim karena udah ngilangin kesempatan dia untuk dapet duit :P
Di Fatehpur Sikri, enak, ga banyak turis walo guide-guidenye nyebelin banget. Terus ke Mesjid di sebelahnya, bagus sih tapi ga konsen Karena diikutin penjual souvenir. Catetan: jangan pernah ngomong bahasa inggris! Pura2 aja kaga ngerti.
Dari Fatehpur ke Akbar’s dan mobil kita pun mogoooook. Gue malah ketawa2. Mogoknya pas di depan palang rel kereta :D tanpa ada mobil mogok aja mobil-mobil lain klakson tiada henti, gimana ada mobil mogok. Si Salim dah bête, nanya gue bisa nyetir ga untuk minggirin mobil. Akhirna mobil kita didorong ke samping. Dicoba benerin ga bisa. Gue dan turis Cina jalan kaki karena udah deket. Di jalan ngobrol sama 2 mahasiswa India. Mereka nanya gimana India, gue ke mana aja terus nanya, kenapa gue jalan kaki :D gue pun nunjukin mobil mogok. Mereka bilang, ohhh itu mobil loe yah.  Sampe kita kelar dari Akbar’s mobil masih belum beres, kita pun naek tuk-tuk untuk ke Baby Taj. Di sana cuma bentar karena emang cuma liat kuburan.Bangunannya sih bagus. Masih belum beres. Salim lagi nunggu mobil pengganti yang dibawa sama bokapnya. Tapi 2 turis Cina ini udah bête. Kita pun naek rickshaw untuk ke tempat mobil bokap Salim. Dari sana, kita ngedrop 2 turis itu di Agra Fort. Gue ga mo ke Agra Fort lagi, kemaren udah. Gue pun ke Mentab Bagh lagi. Mentab Bagh itu awalnya akan dibangun Black Taj. Persis dengan Taj Mahal tapi warna hitam, berhadapan sama Taj Mahal dan dipisahin sama Sungai Yamuna. Tapi sebelum keburu dibangun, rajanya keburu dipenjarain sama anaknya karena  menurut dia bakal keluar duit banyak banget untuk bangun 1 Taj lagi.
Nongkrong di Mentab Bagh, ngobrol sama turis dari Prancis. Heran yah, gue tanya tentang wine festival pake bahasa Inggris, kenapa juga dibales pake bahasa Prancis dan jelas-jelas mereka ngerti bahasa Inggris. Habis itu balik ke Agra Fort untuk jemput 2 turis Cina itu. Eh mereka ngangkut 1 turis Cina lagi yang bisa bahasa Inggris. Dan ini awal petaka :D
Gitu didrop di hotel, si turis ini komplen karena mobil mogok dan lain2, termasuk komplen kenapa gue diajak.  Mereka ribut-ribut di pinggir jalan. Intinya sih mereka minta harganya dikurangin. Sayang akhirnya gitu. Habis ngedrop mereka di hotel, gue makan sama Salim.Akhirnya nemu makanan enak. Gue makan chicken butter. Entah ayam diapain, warnanya merah. Enak!! Dan restorannya pun enak. Green Park. Tempatnya agak masuk2. Katanya pemiliknya ini ga mau restorannya dicantumin di Lonely Planet. Kalo pun ada turis yang dateng, itu pasti karena dibawa guidenya. Ada anjing Doberman di sana, tampangnya BLOON bangetttttt, jadi inget ling-ling. Gue kasi aja tulang ayam. Habis makan kita dikasi kaya semacem rempah-rempah dan gula batu. Katanya sih untuk pencuci mulut. Dikunyah dan ditelen. Kalo gue, dikunyah dan dilepeh. Rasanya kaya ngunyah odol.
Habis makan kita ke Kinari Bazaar.  Bazaar itu sebutan untuk pasar di sana. Rame, macem2 jualannya dan duit gue udah mo habis dong! Padahal masih harus bayar hostel di Kolkata nanti. Jadilah cuma lewatin doang. Padahal kalo mo belanja pasti si Salim bisa bantuin nawar. Di Kinari Bazaar ada ruko-ruko model kuno. Dari Kinari Bazaar ke mall, entah mall apa. Rencananya mo nonton film India. Gue agak males sih sebenernya, uda cape dan lebih pengen keliling kota aja liat2. Tapi kayanya udah ga ada yang bisa diliat lagi di Agra.  Si Salim bilang gini : jangan takut, 80 % dialognya pake bahasa inggris kok. Beuuuuuh, yg ada cuma 20% pake bahasa inggris. Di bioskop ga bole bawa rokok,kamera, senjata tajam, sama apalagi yah…lupa. Trus ada jeda untuk istirahat sekitar 5-10 menit di tengah2 film. Bagus sih filmnya dan baru diputer juga di Indonesia.
Habis nonton gue ke sebrang stasiun. Tadinya gue diajak untuk nongkrong sampe pagi. Males bener. Mata uda kriyep2. Jadi temen2nya Salim lagi pada masak untuk charity. Mereka ngumpulin duit, beli bahan makanan dan dimasak. Makanan-makanannya bakal dibagi2 besokannya ke orang-orang di stasiun. Mereka ramah2!!!!! Ada bapak2 yang maksa gue untuk nyicipin makanan yang lagi dia makan. Ya sudahlah, masa gue tolak. Gue nyicip seuprit. Dari stasiun gue minta dianter balik ke hotel. Sempet mampir Shanti untuk liat Taj di atapnya, tapi berkabut banget. Taj Mahal sama sekali ga keliatan, padahal malem ini pas bulan purnama dan seharusnya terang. Gerbang hotel gue udah dikunci :D Si resepsionis dah bête aja. Dia bilang gini : I can not sleep because I’m waiting for you to come back! hoho maap.
Beberes dan langsung tidur. Tepar banget. What a day, cape tapi seneng juga. Gue ga ninggalin Agra dengan perasaan bête karena ketemu orang aneh dan guide-guide rese. Besok paginya jam 6 dijemput Salim, kereta gue telat sekitar 1,5 jam! Tau gitu kan gue tidur lagi di hotel!Pas mo nyebrang jalan, disapa sama temennya Salim. Tampaknya muka gue udah dikenal di daerah stasiun sana. Ngobrol bentar. Dia nawarin gue untuk nunggu di taksinya sementara dia nyari penumpang karena pas itu dingin banget. Akhirnya gue ngerasain musim dingin di India juga. Soalnya kemarin-kemarin panas nyengat. Gue sampe berkali-kali nanya: is this winter?
Akhirnya kereta dateng juga. Satu-satu yang paling gue benci dari traveling adalah farewel. Sedih ninggalin Agra dan orang-orang yang gue temuin selama ngetrip! Mereka ramah-ramah dan bisa bahasa inggris! Salim pesen hati-hati sama baran bawaan karena sering banget ada barang ilang di gerbong ekonomi. Tapi gue males ngerante. Dia juga pesen jangan makan ato minum apapun yang ditawarin orang :D tampaknya gue ngelanggar semua pesen2 orang. Ada bapak2 nawarin makanannya. Entah apa namanya, gue dengernya India Purry ato curry yah? Ada kacang polong dan kembang kol.Tapi enakkkkkk. Cuma nyicip dikit sih. Dan gue berusaha untuk melek ato sadar, takut ada apa2nya :D Oh iya, gue perhatiin, orang-orang India ini suka bawa semacem rantang untuk makanan mereka. Bahkan ada yang bawa timun sekilo. Sebenernya di kereta ada yang jualan makan pagi-siang-malem. Tapi gue males nyoba.
Btw, gue suka banget ngeliat orang-orang India ini ngegeleng kepala yang artinya iya ato silahkan, baek cewenya ato cowonya. Jam 8 malem gue udah pasang tempat tidur dan tidur dengan nyenyak sampe jam 5! Keretanya ga ngaret kali ini.
Blog EntriDec 31, '11 2:05 AM
untuk semuanya
Part 1
Dasar emang laper mata dan fakir tiket murah, tiket untuk ke Tibet belum dipake, gue dan Mega pun book tiket untuk ke India bulan Desember 2011. Kita booking tiket dari bulan Februari 2011 dengan tujuan ke Kolkata. Kalo ditanya kenapa ke Kolkata, jawabannya simpel karena gue ga nemu tiket murah ke Delhi. Sekali lagi, dasar emang fakir tiket murah.
Karena beberapa alesan, akhirnya gue memilih untuk ngetrip sendiri. Mega dan Ayyu temennya pun ngatur trip mereka sendiri. Gue awalnya memilih untuk ke Kolkata,Varanasi dan Agra. Tapi waktu cuma seminggu, jarak antar kota sekitar 8-16 jam dengan kereta api, bakal cape banget dan ga puas. Selain itu gue juga mau nyari-yari buku murah di Kolkata.Akhirnya gue mutusin untuk skip Varanasi. Kalo ditanya gue ga takut jalan sendiri di India? TAKUT ! Gue bahkan hampir mutusin untuk batalin trip gitu denger Mega dan Ayyu batal. Walo dari awal kita emang udah punya rencana masing-masing, tapi tetep deg-degan sendirian dari Jakarta-KL-Kolkata.
Jadilah gue berangkat karena ga mo rugi tiket angus.
Sekitar 1,5 bulan sebelumnya gue udah booking hostel di Agra dan Kolkata. Gue pun udah booking tiket kereta untuk Kolkata-Agra pp. Berhubung kali ini gue pergi sendirian, gue ngutamain transport dan hostel deh. Beberapa orang udah wanti-wanti supaya mesen tiket kereta minimal kelas 3AC, di atasnya economy sleeper. Tapi apa daya, bahkan masih 1,5 bulan sebelum hari H, semua kelas di atas economy sleeper penuh! Mungkin kalo beli langsung di loket masih ada jatah. Ya udah, terpaksa gue pesen yan economy sleeper. Googling sana sini, tanya sana sini, untungnya ga nemu berita-berita jelek tentang economy sleeper ini. Ya sudahlah, I try my luck again this time . Semoga ketemu orang-orang bae seperti trip-trip gue sebelumnya.
Print semua info dan seperti biasa males gue baca. Entah kenapa, gue cuma mo jalan santaiiiiiii, ga terlalu minat untuk ngunjungin tempat wisata. Gue pun ga buat itinerary seperti kalo gue pergi ngetrip sama orang lain. Malas. Liat aja nanti pikir gue .
Akhirnya, tgl 6 berangkat ke India. Seperti biasa, gue kepagian nyampe airport. Pesawat ke Kuala Lumpur telat 1 jam. Jeda transit di Kuala lumpur sekitar 4 jam sih, jadi aman seharusnya. Sampe Kuala Lumpur, ke konter imigrasi dan niatnya mo ke konter untuk cek dokumen, tapi ga nemu. Bodohnya, gue malah langsung ke boarding room!! Ga jadi makan deh .
Trs ke service staff, petugasnya bingung kenapa ga ada visa India. LAHHH! Ke mana aja mba, ga tau apa kalo untuk orang Indonesia ga perlu apply visa dari Jakarta! Gue pun males ngorek-ngorek tas untuk nyari print-an surat dari staff kedutaan mengenai VOA. Bodo ah. Bule di belakang gue udah sebel aja ngantri kelamaan. Akhirnya, boarding pass gue dicap. Sempet deg2an juga sih kalo-kalo ga dikasi naek pesawat. Dari cerita2 yang gue denger, biasanya petugasnya selalu minta ditunjukin pas foto visa, tiket balik dan booking hotel. Tapi ini ga diminta apa2. Mungkin mereka udah keburu bingung karena gue ga ada visa :D
Sempet ketemu sama ibu2 asal Malaysia yang ngajak ngomong mandarin. Ga ngerti!ternyata dia minta lipbalm. Dia cerita kalo dia mo ke Tokyo ato mana gitu, lupa. Okeh, habis itu nunggu naek pesawat, berusaha untuk tenang, ga mo ngebayangin gimana kalo sampe Kolkata nanti. Komat kamit berdoa dalam hati moga2 semua lancar.
Sampe Kolkata, sempet bingung pas liat konter imigrasi. Beberapa staff ngebagi2in formulir yang harus diisi. Gue isi dan habis itu gue nanya di mana konter untuk VOA. Eh disuru masuk ke ruangan. Orang2nya ramah. Kantornya itu kunoo dengan segala perabotnya pun kuno. Tadinya gue sempet ngeri kenapa disuru masuk ke ruangan dan nunggu. Gue disuru isi formulir untuk VOA, diminta booking tiket dan hostel. Isi2, sekitar 45 menit gue pun keluar. Lama!! Mengingat cuma 3 orang yang apply VOA. Ke arah pintu keluar, nyari konter prepaid taxi. Sebenernya gue ga tau mo ke mana. Kereta gue untuk ke Agra masih tengah malem (masih jam 5 kurang pas gue keluar).Niatnya mo makan dulu karena ga sempet makan nasi di KL. Tapi gue akhirnya ke konter prepaid taxi dulu, masalah mo ke mana, urusan nanti deh. Di depan konter ada pasangan India, pasangan bule entah dari mana dan 1 cewe Jerman. Gue sekilas denger : mereka kehabisan taksi. Lahhhhh, gimana ceritanya. Padahal di terminal kedatangan itu sepiiiii banget. Mungkin prepaid taksi mereka cuma ada 5 kali :p
Si cewe Jerman nanya gue mo ke mana. Gue mo ke stasiun Howrah. Dia mo ke hostel yang katanya sekitar 6 km dari Howrah. Dia nawarin untuk joinan. Ya udah. Gue pun ngintil rombongan pasangan India,bule dan cewe Jerman itu. Gue bilang kalo kereta gue masih tengah malem, gue turun di sekitar hotel dia untuk cari makan pun gapapa. Akhirnya, pasangan India itu berbaik hati untuk nyetopin taksi dan nawar2 untuk kita. Si pasangan bule mo ke daerah sudder street, si cewe Jerman mo ke hostel apa gitu namanya, lupa gue. Kita pun naik taksi. Gue suka taksinyaaaaaa. Kuning, modelnya kaya di mana yah, entah taksi di Amerika ato di Inggris (bukan berarti gue udah pernah ke 2 tempat itu yah).
Gitu keluar dari airport, terbengong-bengonglah gue. Semua kendaraan saling nyelip-nyelip dan klakson. Entah apa yang diklaksonin padahal udah jelas-jelas lampu merah. Pas di Agra gue nanya ke supir taksi, dia bilang, emang mereka WAJIB klakson supaya orang ato kendaraan di depan mereka tau kalo ada mobil di belakangnya. Akan bahaya banget kalo ga ngelakson. Buat apa ada kaca spion! Tiap kali berenti karena macet ato lampu merah, mobil-mobil biasanya matiin mesin. Walo cuma bentar, 2 menit.
Kita nurunin pasangan bule itu di depan museum India. Kesian mereka masi kudu nyari-nyari hostel lagi padahal kaki istrinya kayanya lagi terkilir. Terus anterin si cewe Jerman. Oh iya, dia di India dalam rangka belajar yoga. Habis itu dia mo ke Bali dan Thailand dan bulan Mei balik ke Jerman. Gue bilang ke dia, gue pikir Indonesia itu paling parah lalu lintasnya, orang-orangnya. Well, ternyata India jauh lebih gila. Dia bilang gini sambil geleng-geleng kepala: everything in India is crazy. Kalo kalian pikir Jakarta parah, maka datenglah ke India !
Dalam perjalanan ke Howrah, si supir masih ngangkut penumpang! Trus dia ngasi tau kalo kita ngelewatin jembatan Howrah yang terkenal itu. Gue diturunin di pinggir jalan. Entah kenapa gue cuek aja jalan, tanya polisi di mana pintu masuknya. Baru jam 7, masih 5 jam lagi! Perjalanan dari airport ke stasiun sekitar 2 jam. Gue makan, beli chicken burger yang rasanya ga karu-karuan. Miris rasanya ngeliat anak-anak pada ngambil makanan sisa dari tempat sampah :(. Gue ga terlalu jelas denger apa yang diomongin sama si penjual makanan, yang ada gue cuma ngangguk2 iyain. Dan gue lupa, kalo angguk2 di India berarti NO, geleng2 berarti YES. Si penjual pun ketawa2. Dia nanya : Do you speak Hindi? Pengen rasanya gue jawab gini: menurut loe?? Ga berasa aneh diliatin orang2. Padahal pas gue baca blog, mereka pada bilang supaya kita siap2 akan diliatin oleh orang-orang lokal.
Gue tadinya mo lesehan duduk di bawah, tapi sayang celana. Perjalanan masih panjang oii. Akhirnya jalan keliling-keliling liat stasiun, nemu tempat duduk :D ada sih ruang tunggu untuk sleeper train, tapi males naek ah. Gue pun duduk deket papan pengumuman raksasa yang isinya tentang info kereta, nomor kereta jurusan, jam dan nomor platformnya. Jelas banget!!!!!Gue duduk sambil baca, trus bengong dan liat2 sekeliling. Dikit banget yah turisnya. Bisa diitung pake jari. Sekitar jam 11, jadwal kereta ke Agra uda muncul di papan pengumuman.
Gue pun jalan ke platform 9. Di sana ada papan pengumuman lagi (kaya pengumuman hasil ujian itu), ada daftar penumpang di tiap gerbong. Ada nama gue dong!!!!! Canggih dan norak (guenya). Kereta belum dateng. Bingung mo nunggu di mana? Jangan takut. Di  sepanjang platform itu ada papan elektronik yang nunjukin nomor-nomor gerbong. Jadi gue tinggal jalan menuju papan elektronik yang tulisannya S7, itu nomor gerbong gue. Bener-bener membantu banget deh. Ga perlu kompas bacot kali ini! Kereta pun dateng, naek dan masih gelap. Gue nemu bilik gue. Dodolnya, gue salah mesen tempat tidur. Gue mesennya di tengah. Tempat tidur di tengah itu kalo siang-siang akan dilipet!!!! Ih! Ga bisa tidur-tidur cantik. Tapi kalo tempat tidur paling atas terlalu tinggi, walo loe bisa tidur sepanjang hari. Ada lagi tempat tidur di sisi jalan (apa yah nyebutnya), itu cocok untuk penumpang yang pergi cuma berdua.
Okeh, akhirnya gue di bilik yang tepat, S7/50, middle berth :D. Duduk, udah jam 23.30 tuh, gue udah pengen tidur cantik! Cape banget. Perjalanan panjang dari Jakarta. Tapi orang-orang pada masih duduk di tempat tidur bawah, gue ga bisa masang tempat tidur gue. Di bilik gue itu ada 2 anak muda entah dari mana, 1 bapak2, 1 nenek2 dan 1 kakek2. Kakek nenek itu tidur di paling bawah. Bapak2 itu ngajak ngobrol, nanya gue dari mana. Bahasa inggrisnya bagus tapi ngomong mulu, gue males denger. Eh bukan males sih, udah cape banget untuk konsen. Dia cerita tentang Taj mahal. Buntut2nya nanya gini : Apa pendapat loe mengenai Allah Tritunggal Mahakudus? Omigod! Gue pun ngeles bajaj, supaya ga ditanya2 lagi. Tempat tidur gue pun dipasangin sama bapak2 bae itu. G pun gelar sleeping bag dan tidur! Jam 00.30 tiket dan passport dicek. Dingin tapi tidurnya lumayan nyenyak. Sampe jam 8 baru bangun, di luar kabutan dan gue ga tau udah ada di mana.
Duduk-tidur-duduk-tidur. Gitu terus. Kadang ngobrol sama si bapak2 itu. Di kereta…ada tukang jual chai, makanan, tukang minta-minta. Ada juga anak-anak kecil yang akrobat untuk dapet duit. Keadaan di kereta ga separah yang gue bayangin. Oh iya, di bawah tempat duduk ato tempat tidur ada cantolan untuk rante. Jadi karena di gerbong ekonomi itu sering banget orang kehilangan tas, mereka pun merante tasnya. Gue udah beli rante di Howrah, agak males sebenernya ngerante! Lagian tas gue isinya cuma baju. Kamera, duit dan passport selalu gue bawa di tas yang nempel ma badan. Tapi karena orang-orang lain ngerante, gue pun ikutan. Kereta sempet berenti 1 jam, entah karena nunggu kereta lain ato karena berkabut parah. Gue udah mati bosen, buku yang gue bawa udah hampir habis. Si nenek pun berusaha ngobrol ma gue pake bahasa Hindi!!! Gue senyum-senyum sambil bilang ga bisa Hindi, tetep aja kekeuh diajak ngobrol. Alhasil gue senyum2 sambil geleng2 pasrah.
Akhirnya jam 9 gue pasang tempat tidur lagi. Kudunya gue sampe Agra itu jam 8-an dan gue dijemput sama rickshaw ato bajaj dari hostel. Gue coba sms pemilik hostel, ga delivered. Ya udah, pasrah dah. Ga guna juga panik. Gue tadinya mo duduk di tempat tidur bawah, tapi si kakek itu udah ketiduran sambil duduk, kesian. Gue bilang ke si bapak2 bae itu kalo gue ga berani tidur, takut kelewatan. Pemberhentian terakhir untuk kereta yang gue naekin ini adalah Jodhpur dan gue berentinya sebelum Jodhpur. Si bapak itu bilang kalo dia bakal ngasi tau gue gitu sampe di Agra. Tetep aja ga tenang mo tidur.Akhirnyaaaaaa jam 22.30 sampe di Agra. Makasih banget buat bapak2 itu, gue ga ngerasa takut selama di kereta.

Booking tket kereta : www.cleartrip.com
Bersambungggg.....


Blog EntriDec 5, '11 8:17 AM
untuk semuanya
foto : http://goleoo.com/search/images?search=taj+mahal+location&type=images&startpage=5

Ga berasa besok akhirnya brangkat ke India. Tiket, hostel,kereta udah dibooking smua mengingat kali ini gue brangkat sendiri. Mega ma Ayyu batal, ga tau napa. Mungkin ga dapet cuti. Toh dari awalpun kita udah punya tujuan masing2. Mereka berdua mo ke Kalkuta, Bodhgaya dan Varanasi, sedangkan gue mo ke Agra ma Kalkuta aja.

Ga mo mulu2 pergi ke banyak tempat dlm seminggu :D eh sbenernya bisa sih ke Varanasi tapi mepet bgt dan gue pengen nyari2 buku murah di Kalkuta.
Walo emang mau gue jalan sendiri, tetep aja deg2an
Untuk kereta, gue dpt kereta ekonomi sleeper untuk sekitar 1200 km dr Agra-Kolkata, kurang lebih 20 jam. Pengennya AC ato kelas apapun di atas ekonomi ini, tapi apa daya, walo udah booking dari sebulan sebelumnya...tetep aja gue ga dpt. Hih! Gapapa deh. Sejauh ini sih belum denger cerita jelek tentang kereta api di India, Indro pun bilang aman. Semoga

Well, wish me luck. Smoga kaya trip yang udah2, gue ketemu banyak orang bae sepanjang jalan :)

Sisil

SENTRA PENGINAPAN MURAH DI KUALA LUMPUR

Tulisan wardie99.blogspot.com

Sedikit info buat saya sendiri + teman2 backpackers. Semoga bisa jadi tambahan informasi!!!
HaPPy TraVelliNg.....

Selasa, 17 Januari 2012

SENTRA PENGINAPAN MURAH DI KUALA LUMPUR


Informasi penting buat yang ingin berlibur ke Kuala Lumpur, namun dengan budget minimal....  
Foto: IstimewaPuduraya adalah nama daerah di Kuala Lumpur yang merupakan sentra penginapan dengan biaya terjangkau, sehingga berwisata ke ibukota Malaysia ini tidak perlu mahal. Dengan uang sebesar RM 65 (kira-kira Rp 188.500, dengan kurs RM 1=Rp 2900), kita sudah dapat beristirahat nyaman di kamar berpendingin udara. Sedang kamar dengan kamar mandi di luar bertarif RM 55. Apabila kita menginginkan kamar yang sederhana berkipas angin dengan kamar mandi di luar, juga tersedia di sini, dengan tarif RM 35. Bahkan sewa kamar bagi para backpacker, bisa lebih murah lagi, senilai RM 20. Pengelola penginapan-penginapan di sini ada yang keturunan Melayu, Cina, India serta Arab.
Menikmati wahana bermain di Genting High Land. (Foto: Rudi Rachmat)Untuk mencapai Puduraya, dari bandara, baik Kuala Lumpur International Airport (KLIA) maupun Low Cost Carrier Terminal (LCCT), amatlah mudah. Kita cukup menumpang bus ber-AC yang mewah dengan tarif RM 8, atau dapat pula menggunakan LRT (Light Rail Transit), yakni kereta seperti MRT di Singapura. Kita harus membedakan antara Puduraya dengan Pudu, karena Pudu adalah daerah pemukiman di dekat Stadion Nasional Bukit Jalil, yang juga dilewati, dan terdapat stasiun LRT. Di Stasiun Plaza Rakyat-lah kita harus turun, jika menuju Puduraya menggunakan moda transpotasi LRT.
Suasana pasar malam di China Town. (Foto: Rudi Rachmat)Suasana pasar malam di China TownTerdapat banyak pilihan dalam mencari tempat makan di sini, mau yang mahal ataupun murah, dan jenis masakan apa pun tersedia. Di China Town (Jalan Petaling), setiap malamnya selalu berlangsung pasar malam, di mana kita dapat menikmati makan malam sekaligus berbelanja kali lima. Keramaian serupa juga bisa dijumpai di Kampung Arab/India, di sekitar Jalan Tun Perak (di seberang Masjid Jamek), yang berlangsung dari pagi hingga sore. Jangan kaget, kalau di pagi hari kita menemukan penjual nasi dengan lapak dadakan seperti di Indonesia, yang menjual menu sederhana dengan harga mulai RM 2. Sedang lokasi jajanan murah, terdapat di Jalan Tun HS Lee, di lorong antara Restoran Kenny Rogers dan McDonald's.
Ingin berburu cinderamata untuk buah tangan? Datang saja ke Central Market (Jalan Hang Kasturi), yang berdiri sejak tahun 1888. Di sana kita dapat membeli segala macam produk kerajinan lokal maupun impor, yang harganya jauh lebih murah ketimbang di kaki lima pasar malam China Town. Apabila ingin mencari barang bekas, di sekitar China Town pun setiap paginya berlangsung pasar loak sebagaimana di Jatinegara, yang selalu ramai disambangi pengunjung yang berburu barang antik dan unik. Di dalam berbelanja ini amat dituntut keahlian kita untuk menawar.
Bangunan Central Market. (Foto: Rudi Rachmat)Bangunan Central Market
Di negeri jiran ini judi hanya diharamkan bagi umat Muslim, sedangkan bagi non-muslim diperbolehkan, sehingga wajar kalau di Puduraya bertebaran loket-loket pemasangan toto. Walau jelas-jelas terpampang tanda peringatan larangan masuk dan membeli nomor, bagi umat Muslim, yang jika tertangkap polisi bisa dipenjara dan didenda maksimum RM 3000, nyatanya tetap banyak wajah-wajah Melayu yang antri membelinya.
Dari Puduraya, kita dapat bebas menentukan tujuan hendak pergi ke mana saja seperti Genting, Langkawi, Malaka, Johor Bahru, dan lain-lain, mengingat di sini terdapat terminal buskota maupun antarkota, LRT, dan juga monorail. Plaza Rakyat, terminal bus antarkotanya baru dibuka kembali pada 16 April 2011. Bangunan bertingkat yang cukup mewah ini di bagian bawah adalah terminal bus, sedang di lantai atas terdapat loket-loket penjualan karcis serta ruang tunggu yang dilengkapi kios-kios kecil, anjungan tunai mandiri, tempat makan serta pusat pelayanan informasi.
Suasana pasar loak di China Town. (Foto: Rudi Rachmat)Suasana pasar loak di China Town
Menara Kembar Petronas, yang berada di Sentral Kuala Lumpur, sangat mudah dijangkau dari sini. Kita cukup menumpang bus kota jurusan Kuala Lumpur City Center (KLCC) dengan tarif RM 1. Menara yang selesai dibangun pada 1998 ini, berdiri dengan tinggi mencapai 1.483 kaki atau 452 meter, sehingga pernah menjadi menara kembar tertinggi di dunia.
KLCC merupakan 'magnet' Kuala Lumpur, yang banyak didatangi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara, untuk sekadar bersantai, bermain, berbelanja, belajar, bahkan berjogging-ria. Selain perkantoran, di sini juga terdapat pusat perbelanjaan, cafe dan restoran, tempat pameran dan galeri, aquarium ikan air laut (Aquazone Aquaria), taman iptek (Petrosains – The Discovery Centre), serta taman alam, yang luas dan asri, dilengkapi dengan sarana bermain, kolam renang bagi anak-anak, danau buatan, serta air mancur juga air terjun, yang kesemuanya dapat dinikmati cuma-cuma.
Menara kembar Petronas. (Foto: Rudi Rachmat)Menara kembar PetronasJika akan bertamasya ke Genting High Land, dari Puduraya kita harus menumpang bus antarkota bertarif RM 8,5, di mana harga ini sudah termasuk menaiki cable car sepanjang 3,8 km melalui hutan tropis yang rimbun dan hijau. Genting merupakan dataran tinggi berjarak tempuh 1 jam dari Kuala Lumpur. Sambil menikmati udara sejuk pegunungan, di sini pengunjung juga dapat bergembira ria di wahana bermain First World Entertainment Park. Selain itu, salah satu daya tarik Genting adalah pusat perjudian (kasino), yang berlokasi di hotel-hotel mewah, di mana di sini kita tak diperkenankan berfoto.
Dari Puduraya, jika hendak menonton pertandingan sepakbola di Stadion Nasional Bukit Jalil, maka kita cukup bertransportasikan LRT, yang hanya segaris dari Plaza Rakyat, dengan tarif RM 1,9. Kemudian dari Kuala Lumpur, andai kita bermaksud meneruskan perjalanan ke Singapura, melalui jalur darat, di sini pun terdapat banyak biro perjalanan yang siap membantu dengan menggunakan bus ataupun minibus.